Halaman

Minggu, 03 November 2013

Bagaimana Mengelola Koperasi Agar Berstandar Nasional



Judul :
Bagaimana mengelola koperasi agar berstandar nasional.
Identitas Pengarang :
a.     Firdaus M. Yusuf
Gelar sarjana diraih pada program studi Teknik Sipil – ITB tahun 2004 dan gelar magister pada program Magister Administrasi Bisnis (MBA) – ITB tahun 2007.
b.     Aurik Gustomo
Asisten Profesor di Sekolah Bisnis dan Manajemen – ITB, sub-KK People and Knowledge Management. Penelitian-penelitian yang sedang dilakukan saat ini adalah dalam bidang Manajemen SDM berbasis kompetensi (MSDM-BK) dan Cross-Cultural Management.

I.       Abstrak
A.    Pengertian
Koperasi adalah perkumpulan orang dan modal yang memiliki tujuan bisnis dan sosial, berbeda dengan badan usaha lainnya oleh karena itu manajemen sumber daya manusia (MSDM) memegang peranan yang penting dalam koperasi. MSDM membantu untuk mewujudkan tujuan yang optimal dari sebuah organisasi dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya manusia.

B.    Latar Belakang
Koperasi  ABC  memiliki  visi  untuk  menjadi  koperasi  yang  profesional  dan sejajar dengan perusahaan lain dengan tetap menjaga ciri khas koperasi, yaitu meningkatkan kualitas  kehidupan anggotanya. Untuk mewujudkan visinya tersebut, koperasi ABC harus membenahi manajemen usahanya, salah satunya adalah memperbaiki dan meningkatkan kinerja sumber daya manusianya. Sebagai langkah awal koperasi harus mampu mengidentifikasi permasalahan pengelolaan SDM. Riset ini bertujuan untuk melakukan identifikasi permasalahan SDM tersebut. 
Metode identifikasi dilakukan dengan melakukan pemetan terhadap kondisi pengelolaan SDM saat  ini  dan  membandingkannya  Koperasi  XYZ,  yaitu koperasi yang menjadi acuan dalam pengelolaan perkoperasian di Indonesia. Pemetaan permasalahan dilakukan dengan metoda kuesioner dan wawancara. Pola identifikasi masalah manajemen SDM dilakukan dengan cara membagi aspekaspek MSDM kedalam 5 dimensi, yaitu dimensi arah  sasaran, kondisi  organisasi,  kondisi  pengelolaan SDM, budaya dan integrasi.  
Kelima dimensi inilah yang digunakan sebagai alat dalam identifikasi masalah MSDM pada koperasi ABC ini.  
Hasil identifikasi MSDM menunjukan adanya kesenjangan baik dalam manajemen SDM untuk kelima dimensi yang diukur.  Urutan  prioritas  perbaikannya  adalah secara berturutturut yaitu dimensi budaya, kondisi organisai, arah dan sasaran, kondisi pengelolaan SDM dan integrasi. Koperasi memiliki berbagai keterbatasan, namun upaya yang berkesinambungan untuk mewujudkan visi misinya tetap harus dilakukan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pengoptimalan program pelatihan, perbaikan  komunikasi internal dan membangun budaya sportivitas dalam bermitra.

Daftar Pustaka
1. Hellriegel,Don,Slocum,John W., (2004), Organization Behaviour 10th Ed,Ohio: Thomson South Western
2. Kaplan, Robert S dan David P. Norton, The Strategy Focus Organization, 2001, Boston: Harvard Business School Press.
3. Malayu H, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Bumi Aksara
4. Moeljono, Djokosantoso, (2005), Cultured!, Jakarta: Elexmedia Komputindo
5. Pandji dan Ninik, (2003), Dinamika Koperasi, Jakarta: Bina Adiaksara
6. Porter, M. E, (2004), Competitive Strategy, New York: Free Press
7. Soetrisno, Jurnal ekonomi rakyat, http://www.ekonomirakyat.org, diakses 15 September 2006
8. Sunarto, (2004), Manajemen c Koperasi, Yogyakarta: Amus
9. Tjakraatmadja, Jann Hidajat, Gustomo, Aurik, Sari H. , (2001), Penyusunan Sistem Audit MSDM PT Jasa Marga, laporan Pekerjaan LAPI ‐ ITB


 
Sumber: http://www.sbm.itb.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/Bagaimana-koperasi-MBA-review-2007.pdf 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar