Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas, dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di
dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi disebut
sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk
menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan
akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan
suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan,
yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan
arus kas.
- Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
- Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
- Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
- Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang
Sejarah awal akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan
menggunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah
dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada
pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat.
Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas
Paciolo (Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul
“Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”. Dalam buku itu
terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”. yang
berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book
keeping). Peranan romawi sebagai gelanggang percaturan politik dunia
surut pada akhir abad 15. Ditambah dengan penemuan belahan dunia dan
jalur perdagangan baru, pusat perdagangan berpindah ke Spanyol dan
Portugal, kemudian ke Belanda. Sejalan dengan perpindahan pusat
perdagangan tersebut sistem akuntansi Romawi, yang telah dikembangkan
sebelumnya, juga ikut pindah ke negara-negara ini. Kemajuan mencolok
dalam bidang akuntansi sejak perpindahan tersebut adalah mulai dibuatnya
perhitungan rugi laba tahunan. Hal ini kemudian mendorong
dikembangkannya penyusunan neraca pada setiap saat setelah jangka waktu
tertentu. Pada 1673 Perancis mengharuskan kepada setiap pengusaha di
negaranya untuk membuat neraca perdagangan paling tidak sekali dalam 2
tahun. Pada abad 19 ditandai dengan kejadian-kejadian ekonomi penting,
yang akibatnya juga terasa di bidang akuntasi. Dalam abad ini revolusi
industri berkecamuk di daratan Eropa. Dampak langsung dari perubahan
teknologi industri tersebut adalah berkembangnya bidang akuntansi biaya
dan munculnya konsep penyusutan. Di abad 20 perkembangan besar terjadi
pada 1930. Pada saat itu untuk pertama kalinya diadakan pembahasan
antara New York Stock Exchange dengan American Institute of Certified
Public Accountant guna menetapkan prinsi-prinsip akuntansi yang harus
diikuti oleh perusahaan yang saham-sahamnya terdaftar di bursa.
Sebelumnya, pada 1925 Inggris telah mengeluarkan undang-undang yang
mengatur sistem pelaporan keuangan. Sejak saat ini perkembangan banyak
berkisar praktek-praktek akuntansi, termasuk digunakannya komputer
setelah perang dunia ke 2.
Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
- Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
- Laporan keuangan mulai diseragamkan;
- Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
- Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
- Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
- Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
- Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
- Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
- Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
- Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
- Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
- Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
- Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
- Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
- Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
- Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi
bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri
di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang
setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan
munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di
Indonesia, Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan
Lucas Paciólo. Dalam tahun 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan
baru yang lebih efisien. Selama periode 1850-1900 terjadi semacam
dualisme antara yang menggunakan metode lama dengan yang menggunakan
metode baru. Baru pada awal abad 20, metode pembukuan lama hilang dari
sejarah akuntansi Belanda. Perkembangan ini juga di bawa ke Indonesia.
Sementara bidang-bidang usaha yang besar dikuasai Belanda, bidang-bidang
usaha yang kecil dibiaran dikuasai oeh kelompok timur asing, seperti
Cina, Arab, India dan lain-lain. Sebagai daya tarik, Pemerintahan
kolonial Belanda tidak mencampuri sistem pembukuan yang mereka gunakan.
Dalam hubungan ini muncul sistem pembukuan Cina (sistem Hokian, Canton,
Hakha, Tio Tjoe), Arab,India dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1907, di
Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun
dan mengontrol pembukuan perusahaan. Tidak banyak pembahan sistem
akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang, Setelah kemerdekaan
pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar
akuntansi ke luar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di dalam negeri
mulai dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membuka
jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Pada tahun 1954 keluarlah UU
No. 34 yang mengatur pemberian gelar Akuntan. Suatu organisasi profesi
yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957
dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini
mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik
tahun 1986. UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul
UU Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968, merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntansi. Tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru,
baik yang didirikan dalam rangka ke dua undang-undang tersebut maupun
yang bukan, sebagai akibat makin baiknya iklim investasi di Indonesia,
telah meningkatkan kebutuhan akan tenaga akuntansi. Sementara itu, di
sektor Pemerintah, bertambahnya proyek-proyek pembangunan yang harus
dikelola, baik melalui dana APBN maupun non APBN di satu pihak, dan
makin disadarinya sistem pertanggungjawaban yang auditable dan
accountable, di pihak lain, telah mendorong lajunya perkembangan profesi
akuntansi. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong perkembangan
profesi ini. Diantaranya dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan
Akuntansi dalam tahun 1985.
sumber: http://ernirahmawati.wordpress.com/2014/04/26/sejarah-dan-perkembangan-akuntansi-indonesia-dan-internasional/
Makasih 🙏
BalasHapusTerima kasih kak
BalasHapus