Pada akhirnya,semuanya,hanya huruf-huruf yang mengudara begitu saja,aku,aku tetap sendiri,tidak ada tempat disini,bagaimanapun aku mencari celah, mencari tempat,tetap tidak ada,aku,baginya,atau bagi siapapun,hanya deburan sepi yang tak mungkin dianggap,hanya sayup sayup suara yang tenggelam begitu saja,yang tanpa perhatian untuk didengarkan,dan aku hanya deburan sepi yang tak tersapa sepanjang masa~
Lamunanku terbuyar, layar laptopku masih berpendar diseluruh permukaan kacamataku. Aku mengangkat wajah yang sedari tadi terpampang sinar layar laptopku. Ini puisi yang kesekian tentang kesepianku. Tentang sebuah jiwa yang merasa tak tersapa. Sedang klakson mobil-mobil yang terjebak macet disebrang restaurant ini, silih berganti berbunyi bagai menyapaku. Sudahlah~ apalagi yang aku cari? Rasa kesepian ini tidak akan pernah tuntas, atau bahkan untuk berkurang. Sungguh rasa yang kekanak-kanakan, sedang seseorang yangsangat sabar pada 'setting alone' ku saja telah bersabar menunggu jawaban pesan singkat yang sedari tadi kuabaikan. Sepertinya malam kian larut. Sudah saatnya aku sedikit bersandiwara pd keramaian.
>>Replay:
iya kenapa darl? sorry traffic jam jakarta so kick my head hehe
>>Send
-Shutting Down-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar