Halaman

Kamis, 27 Juni 2013

Tiupan dari Utara








                Detik ini, Angin meniupkan kembali,   
 Hanya… 
 Ini aneh, 
 Aku tertiup ke selatan, 
 tiupan dari utara itu kembali melayangkan aku, 
 Melayangkan aku pada perasaan tanpa estimasi yang mendekati,

Hanya aku sendiri yang tertiup sampai sini, 
Angin yang lain membawa merekadari barat ke timur, 
Atau sebaliknya, 

Hanya aku, 
Hanya aku yang ditiupnya ke selatan, 
Terasa asing, 
Suatu rimba yang dingin tetapi terselip gurun, 
entah di dimensi manakah ini, aku pun tak tau, 

 Asing…, 
Namun aku nyaman disini, 
Entah kenapa walaupun sendirian,
Bahkan di barat dan timu bersorak memanggilku, 
Aku tetap tak bergeming, 
Tetap hening, 


Bahkan seseorang mencoba menarikku ke barat, 
Dia tak letih mencoba hampir setiap hari, 

Tetap….,
Sepertinya percuma, 
Bukanmaksudku menyia-nyiakan usahanya, 
Hanya jika boleh aku tertawa kecil lewat bahasa, 
Ini aneh,
 Asing, 
Disini…

Tapi aku nyaman, 
Bahkan kabut dalam atmosfer selatanku 
terhalang kabut yang menyesaki angin-angin itu sendiri,   

Jadi, 
Dia tak bisa memasuki selatanku, 
Atau membuatku  melihat baratnya, 
Bahkan jika ia meminta ku menipiskan kabut ini, 

Maaf…, 
Aku tidak bisa, 
Bukan tak mau, 

Hanya…., 
Aku tak tau caranya.., 
Dan tak tau seperti apa wujud nyata kabut itu, 
Sekalipun itu si kapas kabut, 
Atau uap-uap dari mantra yang mengukung, 
Pada atmosfer selatanku , 
Yaitu, kesendirian  
 Aku tak bisa                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar