Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan Kementerian Keuangan dapat menyiapkan strategi realistis untuk mencapai target penerimaan pajak yang naik sekitar Rp 101 triliun di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Senin (19/1/2015) usai menemui Presiden Jokowi di istana untuk menyampaikan pembahasan RAPBN-P 2015.
"Intinya kami diminta menyiapkan strategi realistis, straight to the point mengenai pajak yang naik kalau dibandingkan APBN 2015 naik sekitar Rp 101 triliun. Itu yang diminta untuk dijelaskan," kata Bambang.
Ia menambahkan, target penerimaan pajak itu memang di luar kebiasaan. Kenaikan penerimaan pajak biasanya tidak lebih di atas 20 persen per tahun. "Kalau ini dihitung pertumbuhannya kira-kira 40 persen," kata Bambang.
Menurut Bambang, Presiden Jokowi juga meminta Kementerian untuk menargetkan asumsi lebih realistis terutama pertumbuhan ekonomi, harga minyak internasional, nilai tukar rupiah dan lifting minyak.
Khusus lifting dan harga minyak, Bambang mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memastikan harga minyak realistis. Hal itu berkaitan dengan penerimaan negara mengingat harga minyak dunia merosot.
"Dikhawatirkan asumsi harga tinggi, maka akan ada penerimaan yang tidak bisa direalisasikan. Ini bisa ganggu nantinya kegiatan dari pemerintah," tutur Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan, kementerian juga diharapkan dapat mengikuti pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sehingga dapat selesai tepat waktu. "Sesuai kesepakatan dengan banggar diharapkan bisa selesai 12 Februari 2015," kata Bambang. (Sugeng/Ahm)
sumber:http://bisnis.liputan6.com/read/2163222/jokowi-minta-strategi-realistis-penuhi-target-penerimaan-pajak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar