Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2015. Dalam acara ini dihadiri pimpinan pelaku jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, industri keuangan non bank (IKNB) serta sejumlah asosiasi di industri jasa keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, industri jasa keuangan akan mengahadapi tantangan yang berat pada tahun ini. Dia bilang, untuk itu OJK akan memberikan arahan pada industri jasa keuangan.
"Ada tiga hal yaitu mengoptimalkan sektor perekonomian, meningkatkan daya tahan sektor jasa keuangan mewujudkan stabilitas perekonomian dan mendukung pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan akses keuangan dan kemandirian finansial masyarakat dalam mendukung pemerataan pembangunan," kata dia, Jakarta, Jumat (16/1/2014).
Lebih lanjut, program Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggenjot infrastruktur harusnya menjadi momen yang baik bagi industri jasa keuangan. Untuk itu, pihaknya berinisiatif untuk mendorong pendanaan yang lebih besar untuk jangka panjang.
Terutama, kata dia pembiayaan dari pasar modal. "Kami menginginkan agar jumlah perusahaan termasuk BUMN memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal di Indonesia, baik penjualan atau penerbitan ekuitas maupun surat utang," paparnya.
OJK juga telah menyiapkan inisiatif untuk pendalaman pasar modal terutama di sisi penawaran.
"Dalam meningkatkan pendalaman pasar modal terutama di sisi penawaran yaitu penyederhanaan proses penawaran umum, perluasan produk investasi untuk pembiayaan sektor tertentu dan peningkatan kulitas profesi, lembaga penunjang, perusahaan efek dan manajer investasi," tandas dia. (Amd/Gdn)
Sumber:http://bisnis.liputan6.com/read/2162031/ojk-minta-industri-jasa-keuangan-manfaatkan-arah-ekonomi-jokowi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar